Sabtu, 09 Mei 2015

MAHASISWA RAMAIKAN KREATIFITAS BISNIS DALAM KAMPUS
Untuk mengisi waktu luang, Mahasiswa UINSA ramaikan kreatifitas bisnis dalam kampus, mulai dari menjual makanan, pulsa hanphone, hingga pakaian.
 Segelintir mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, memilih berkreatifitas lewat usaha didalam kampus untuk mengisi waktu kosong disela-sela kuliahnya. Seperti yang dipaparkan oleh Ghoni, salah satu mahasisiwa fakultas dakwah dan komunikasi, bahwa ia memilih usaha bisnis didalam kampus dengan menjual roti, dengan berbagai macam varian roti yang dijualnya. Seperti donat, pastel, brounis, dan banyak varian lainnya. “saya lebih memilih usaha atau bisnis di dalam kampus dengan menjual roti dengan berbagai macam jenisnya, seperti donat, pestel, brounis dan banyak macam lainnya” ungkapnya.
            Ghoni menambahkan bahwa tujuannya berjualan didalam kampus adalah untuk membantu meringankan beban orang tuannya yang membiayainya kuliah. Selain itu untuk melatih dirinya agar mempunyai jiwa entrepreneur sejak kuliah. Karena banyak dari mahasiswa sekarang yang menurutnya tidak dapat berkreatifitas karena diliputu rasa malu. “motivasi saya dalam berjualan didalam kampus ini sederhana saja, untuk membantu beban ortu yang membiayai saya kuliah, dan juga untuk malatih diri saya agar mempunyai jiwa entrepreneur sejak kuliah, karena kebanyakan dari mahasiswa sekarang banyak yang malu untuk usaha didalam kampus”. Paparnya.
            Senada dengan Ghoni, Zizi mahasiswi asal pasuruan ini juga memilih usaha dibidang kuliner didalam kampus, agak berbeda dengan yang lain, Zizi menjual kuliner yang ia namai dengan frozen food, menurutnya kuliner ini merupakan kuliner yang menekan pada kualitas rasa dan kesehatan konsumen, karena didalamnya tidak terdapat bahan pengawet atau MSG. model penjualan yang ditawarkan Zizi pun berbeda dengan yang lain, ia menjualnya dengan membawa katalog atau daftar menu makanan yang ia jual, dan juga didalamnya terdapat beberapa paket yang ditawarkan, mulai dari paket satu hingga paket enam. Menurutnya perbedaannya terletak pada jenis hingga rasa yang berbeda pula dengan varian harga 10.000 hingga 20.000. Zizi juga beralasan bahwa ia memilih menjualnya didalam kampus adalah untuk mempromosikan “makanan sehat”, menurutnya selama ini mahasiswa kurang sadar dengan pola makanan yang dikonsumsi oleh mahasiswa. Maka dari itu ia menawarkan makanan yang sehat namun juga tetap terjangkau oleh kalangan mahasiswa.
            Berbeda dengan Ghoni dan Zizi, Afi mahasiswi prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam ini lebih memilih usaha dengan menjual pusla didalam kampus. Afi beralasan bahwa ia lebih memilih untuk menjual pulsa  karena didaerahnya terdapat agen penjualan pulsa yang murah selain itu baginya menjual pulsa tidak membutuhkan modal yang besar, cukup dengan modal 50 ribu sudah cukup untuk membuka usaha penjualan pulsa. selain itu ia juga berasalan bahwa ia lebih memilih menjual pulsa didalam kampus karena pulsa sangat dibutuhkan bagi mahasiswa, apalagi counter penjualan pulsa ini sangat jauh dari kampus. “sebenarnya mengapa saya memilih menjual pulsa, karena didaerah saya terdapat agen yang menjual pulsa yang cukup murah, selain itu modalnya cukup dengan 50 ribu sudah cukup untuk buka usaha, selain itu pulsa banyak dibutuhkan mahasiswa apalagi counter sangat jauh dari sini”. Ujarnya.

            Berbeda pula dengan Nai, mahasiswi ini lebih memilih menjual pakaian muslim dan muslimah kepada mahasiswa, ia menjualnya dengan sistem pemesanan karena ia hanya membawa katalog yang berisi berbagai macam jenis pakaian dan harga yang ditawarkannya. Ia beralasan bahwa mahasiswa sekarang lebih banyak menyukai pakaian yang modis dan corak yang dipakai mahasiswa saat ini cenderung stylis dari atas hingga bawah. “ saya jual dengan sitem pemesanan saja karena yang dibawa hanya katalognya saja. mengapa saya memilih menjual pakaian di dalam kampus karena kebanyakan mahasiswa sekarang ini kan cenderung modis, stylis dari atas hingga bawah, jadi saya pikir itu juga termasuk kebutuhan mahasiswa”. Ungkapnya.

1 komentar: