MAHASISWA RAMAIKAN KREATIFITAS BISNIS DALAM KAMPUS
Untuk mengisi waktu luang, Mahasiswa UINSA ramaikan kreatifitas
bisnis dalam kampus, mulai dari menjual makanan, pulsa hanphone, hingga
pakaian.
Segelintir mahasiswa UIN
Sunan Ampel Surabaya, memilih berkreatifitas lewat usaha didalam kampus untuk
mengisi waktu kosong disela-sela kuliahnya. Seperti yang dipaparkan oleh Ghoni,
salah satu mahasisiwa fakultas dakwah dan komunikasi, bahwa ia memilih
usaha bisnis didalam kampus dengan menjual roti, dengan berbagai macam varian
roti yang dijualnya. Seperti donat, pastel, brounis, dan banyak varian lainnya.
“saya lebih memilih usaha atau bisnis di dalam kampus dengan menjual roti
dengan berbagai macam jenisnya, seperti donat, pestel, brounis dan banyak macam
lainnya” ungkapnya.
Ghoni menambahkan bahwa tujuannya
berjualan didalam kampus adalah untuk membantu meringankan beban orang tuannya
yang membiayainya kuliah. Selain itu untuk melatih dirinya agar mempunyai jiwa entrepreneur
sejak kuliah. Karena banyak dari mahasiswa sekarang yang menurutnya tidak
dapat berkreatifitas karena diliputu rasa malu. “motivasi saya dalam berjualan
didalam kampus ini sederhana saja, untuk membantu beban ortu yang membiayai
saya kuliah, dan juga untuk malatih diri saya agar mempunyai jiwa entrepreneur
sejak kuliah, karena kebanyakan dari mahasiswa sekarang banyak yang malu
untuk usaha didalam kampus”. Paparnya.
Senada dengan Ghoni, Zizi mahasiswi
asal pasuruan ini juga memilih usaha dibidang kuliner didalam kampus, agak
berbeda dengan yang lain, Zizi menjual kuliner yang ia namai dengan frozen
food, menurutnya kuliner ini merupakan kuliner yang menekan pada kualitas
rasa dan kesehatan konsumen, karena didalamnya tidak terdapat bahan pengawet
atau MSG. model penjualan yang ditawarkan Zizi pun berbeda dengan yang lain, ia
menjualnya dengan membawa katalog atau daftar menu makanan yang ia jual, dan
juga didalamnya terdapat beberapa paket yang ditawarkan, mulai dari paket satu
hingga paket enam. Menurutnya perbedaannya terletak pada jenis hingga rasa yang
berbeda pula dengan varian harga 10.000 hingga 20.000. Zizi juga beralasan
bahwa ia memilih menjualnya didalam kampus adalah untuk mempromosikan “makanan
sehat”, menurutnya selama ini mahasiswa kurang sadar dengan pola makanan yang
dikonsumsi oleh mahasiswa. Maka dari itu ia menawarkan makanan yang sehat namun
juga tetap terjangkau oleh kalangan mahasiswa.
Berbeda dengan Ghoni dan Zizi, Afi
mahasiswi prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam ini lebih memilih usaha dengan
menjual pusla didalam kampus. Afi beralasan bahwa ia lebih memilih untuk
menjual pulsa karena didaerahnya
terdapat agen penjualan pulsa yang murah selain itu baginya menjual pulsa tidak
membutuhkan modal yang besar, cukup dengan modal 50 ribu sudah cukup untuk
membuka usaha penjualan pulsa. selain itu ia juga berasalan bahwa ia lebih
memilih menjual pulsa didalam kampus karena pulsa sangat dibutuhkan bagi
mahasiswa, apalagi counter penjualan pulsa ini sangat jauh dari kampus.
“sebenarnya mengapa saya memilih menjual pulsa, karena didaerah saya terdapat
agen yang menjual pulsa yang cukup murah, selain itu modalnya cukup dengan 50
ribu sudah cukup untuk buka usaha, selain itu pulsa banyak dibutuhkan mahasiswa
apalagi counter sangat jauh dari sini”. Ujarnya.
Berbeda pula dengan Nai, mahasiswi
ini lebih memilih menjual pakaian muslim dan muslimah kepada mahasiswa, ia
menjualnya dengan sistem pemesanan karena ia hanya membawa katalog yang berisi
berbagai macam jenis pakaian dan harga yang ditawarkannya. Ia beralasan bahwa
mahasiswa sekarang lebih banyak menyukai pakaian yang modis dan corak yang
dipakai mahasiswa saat ini cenderung stylis dari atas hingga bawah. “ saya jual
dengan sitem pemesanan saja karena yang dibawa hanya katalognya saja. mengapa
saya memilih menjual pakaian di dalam kampus karena kebanyakan mahasiswa
sekarang ini kan cenderung modis, stylis dari atas hingga bawah, jadi saya
pikir itu juga termasuk kebutuhan mahasiswa”. Ungkapnya.
baguus baguuss< ada nama saya< yeee
BalasHapus